Berikut kisahnya...
Jaman sekarang gampang ketemu orang umur baru 40-50 an tapi udah ringkih dan penyakitan. Kayaknya sih orang kaya, hidup mewah, tapi uangnya kesedot buat berobat kesana-sini. Wajahnya kuyu tak bergairah, lesu kayak kurang darah. Tampak menua lebih dari umur mereka, seolah dunia hanya penuh masalah saja..
Beda dengan yang ini, 24 Juni lalu saya tahluk di depannya, di parkiran bandara Halim Jakarta saya cium tangannya. Mbah Ahmad Asrori, pejuang sedekah dari Semarang ini tegap melangkah, seolah osteoporosis enggan nemplok di tubuhnya. Jalannya benar-benar tegap, melangkah dengan mantap, mau tau umurnya? 92 tahun!!
Sepanjang jalan menuju studio TV One di Episentrum mbah Asrori terus nerocos bercerita di dalam mobil, gigi boleh tak bersisa, tapi semangatnya bercerita menunjukkan begitu hebat masa lalunya.
"Kulo lahir pas jaman londo raenak mas! Tahun telulikur.. Kulo ngalami jaman londo, jaman jepang, jaman agresi militer, jaman PKI, kulo ngrasakke kabeh!"
Saya terjemahin,
"Aku lahir pas jaman Belanda gak enak mas! Tahun 1923. Aku mengalami jaman Belanda, Jaman Jepang menjajah 1942, Jaman agresi militer (merebut kemerdekaan tahun 1949), jaman PKI 1965, aku merasakan semua.."
Dan sekarang adalah tahun 2015!! Ketika telpon sudah layar sentuh, Belanda dan Jepang sudah jadi sabahat Indonesia, PKI sudah musnah sejak dulu kala.. Dan mbah Asrori masih tegak berdiri, berjalan, menebar senyum kemana-mana.
Lelaki inilah yang menghebohkan tulisan di berbagai blog dan berita, orang yang konsisten selama puluhan tahun membagi-bagi nasi tiap hari jumat. Gak tanggung-tanggung, 150 bungkus dibagi dari uangnya sendiri, rejekinya hasil dari mengajar mengaji. Dengan sepedanya mbah Asrori berkeliling membagi nasi itu, gak sampai 1 jam nasi itu ludes terbagi..
Masya Allah... Ini bukan hanya sekali dua kali kayak mahasiswa yang bikin kegiatan bagi nasi pas acara dies kampusnya sambil heboh selfi disana-sini, sedekah pribadi ini dilakukan puluhan tahun.. Sendirian!! Fighter! Pejuang sedekah sejati..
Ketika saya tanya apa rahasia panjang umurnya?
"Koe kudu sedekah, silaturahim, lan moco Al Quran" jawab Mbah Asrori.
Beliau melanjutkan, tiap sore beliau mengajar ngaji untuk anak-anak di kampungnya hingga malam. Kalo siang hari beliau senang berkeliling kemana saja, bertemu dan menyapa banyak orang, tersenyum lebar walau gigi tak lagi punya. Sakitpun seolah enggan singgah di tubuhnya.
"Sopo sik nandur bakalan panen" kata beliau lagi.
siapa yang menanam kebaikan akan panen kebaikan dan keberkahan, begitu juga sebaliknya yang menanam keburukan, akan datang saatnya panen keburukan.
Betul kata Nabi, sedekah itu manfaatnya banyak, diantaranya:
- Mendatangkan rejeki
- Menjauhkan bala/penyakit
- Memanjangkan umur
Pesan Nabi 1400 tahun lalu, seperti mewujud dalam diri mbah Asrori. Ruangan studio TV One mendadak senyap ketika live siaran beliau mengaji, saya dan Jamil Azzaini termangu mendengar suaranya yang mendayu-dayu, Elvira Khairunnisa si presenter matanya berkaca-kaca..
Diakhir acara saya kembali mencium tangan mulia itu, memeluk tubuh yang sudah hidup 92 tahun, seperti bukti kebenaran pesan nabi yang dikawal para malaikat mewujud ke seluruh tubuh tuanya, menembus waktu berabad-abad lamanya...
@Saptuari
*********
Semoga KISAH INSPIRATIF dari sosok Mbah Asrori ini mampu memberikan isnpirasi kita, khususnya yang masih usia muda. Wassalam, semoga bermanfaat....