No
|
Objek
|
Lokasi
|
Potensi Wisata
|
Ketersedian Moda
Transportasi
|
1
|
Kampung Mesiang
|
Pulau Workai (Kec. Aru Tengah Selatan)
|
Kampung nelayan karena mayoritas ekonominya sebagai nelayan,
secara umum bentuk tata ruangnya kampong ini berbeda dengan kampong nelayan
pada umumnya. Jumlah penduduk tidak kurang dari 800 jiwa. Banyak peninggalan
budaya berupa barang pecah belah (keramik), rumah tua yang disebut sebagai
rumah adat Kampung Mesiang, terdapat gong, piring kuno dan gading gajah.
Masih terdapat budaya living culture yang masih bertahan sampai saat ini.
|
Menuju lokasi satu-satunya dengan angkutan
laut, ada juga angkutan milik masyarakat dari Dobo ke Mesiang
|
2
|
Kampung Longgar dan Apara
|
Pulau Workai (Kec. Aru Tengah Selatan
|
Longgar dan Apara merupakan 2 kampung yang basis ekonominya
adalah sebagai nelayan. Banyak peninggalan budaya berupa keramik kuno, rumah
tua, gong, piring kuno dan gading gajah yang bila dilihat usia dari
benda-benda tersebut peninggalan dari ratusan tahun lalu
|
Menggunakan angkutan laut dari Dobo, atau naik angkutan laut
milik masyarakat dengan rute Dobo ke Mesiang dan Longgar Apara
|
3
|
Kampung Durjela
|
Desa Durjela (Kec. PP.Aru)
|
Batu dua yang terletak di pantai menjorok ke laut
di Desa Durjela, Fat bijaron, Sumur tua
yang terletak di dalam kawasan hutan di Desa Durjela, Batu meja terletak di
pinggir pantai menjorok ke laut, Gunung Sembilan, dan Rumah raja
|
Menggunakan angkutan darat, bisa menggunakan angkutan umum
dari Kota Dobo
|
4
|
Kampung Wangel
|
Desa Wangel (Kec. PP.Aru)
|
Batu kora. Batu yang terletak di pantai menjorok ke laut,
ditumbuhi oleh pohon yang setiap hari dikerumuni burung-burung. Daerah ini
dulu dijadikan tempat perlawanan terhadap penjajah, Kuburan tua, Meja marmer,
kerangka bijarum, dan Batu Wangel
|
Melalui jalur darat dengan menggunakan angkutan umum dari Kota
Dobo
|
5
|
Kampung Wokam
|
Desa Wokam (Kec. PP.Aru)
|
Tempat gereja tua, Buku tembaga, Krom belanda
|
|
6
|
Benteng Kotalama
|
Dusun Kotalama, Pulau Wokam (Kec. PP.Aru)
|
Benteng Portugis. Benteng tua, besar, dan kokoh peninggalan
pada masa perjuangan, ada Sumur tua, dan Sel tua
|
Menggunkan angkutan laut, cukup mudah dari Kota Dobo
|
7
|
Kampung Waifual
|
Desa Waifual, Pulau Kola (Kec.Aru Utara
|
Terdapat kampung tua yaitu kampung adat Aru dan Al Quran tua
|
Menggunakan angkutan laut, cukup mudah dari Kota Dobo
|
8
|
Kampung Langhalau
|
Desa Langhalau, Pulau Kola (Kec. Aru Utara)
|
Kampung bersejarah dan terdapat tempat penyimpanan sirih yang
usianya sudah cukup tua
|
Menggunakan angkutan laut, cukup mudah dari Kota Dobo
|
9
|
Kampung Kolamar
|
Desa Kolamar, Pulau Kola (Kec.Aru Utara)
|
Kampung bersejarah dan terdapat guci serta piring-piring tua
peninggalan dari masa lalu
|
Menggunakan angkutan laut, cukup mudah dari Kota Dobo
|
10
|
Kampung Ujir
|
Desa Ujir, Pulau Ujir (Kec.PP.Aru)
|
Kampung islam pertama yang ada di Kepulauan Aru, terdapat Al
Quran tua dan meriam serta rumah tua
|
Menggunakan angkutan laut, cukup mudah dari Kota Dobo
|
11
|
Kampung Nafar
|
Desa Nafar, Pulau Wokam (Kec.PP.Aru)
|
Kampung bersejarah dan Guci tua beranak
|
Menggunakan angkutan laut, cukup mudah dari Kota Dobo
|
12
|
Kampung Maekor
|
Desa Maekor, Pulau Maekor (Kec.Aru Tengah)
|
Kampung bersejarah, ada ular emas yang diyakini dapat hidup,
dan terdapat sumur tua
|
Cukup mudah dari Kota Dobo, menggunakan kapal carteran
|
13
|
Kampung Benjuring
|
Desa Benjuring, Pulau Aduar (Kec. Aru Utara)
|
Daerah yang terkenal sebagai pengrajin tanah liat yang
dilakukan dengan tekun oleh para wanita setempat, serta terdapat tari-tarian
tradisional.
|
Cukup mudah dari Kota Dobo, menggunakan kapal carteran dengan
waktu tempuh 3-4 jam dari Koata Dobo
|
14
|
Desa Samang
|
Desa Samang, Pulau Wokam (Kec.PP.Aru)
|
Kampung bersejarah dengan banyaknya peninggalan jaman dahulu
masih dapat ditemui di desa ini seperti gong mas, tongkat mas, samurai, dan
meja marmer
|
Tidak terlalu sulit hanya menggunakan angkutan laut dari Kota
Dobo dengan waktu tempuh sekitar 30 menit
|